Aku selalu menjadi orang yang hanya bisa berpura-pura dalam segala hal. Aku tak pernah berani untuk mengatakan kejujuran dalam segala hal yang kulakukan. Termasuk hal yang kuinginkan, hal yang kurasakan dan hal yang menyakiti hatiku seperti saat itu.
BEBERAPA BULAN YANG LALU
Rasanya mungkin memanglah tidak berbeda dengan hal yang lainnya namun aku merasa ini lebih menyenangkan entahlah mengapa. Hal yang kumaksud disini adalah bersamamu. Bersamamu memanglah bukan sesuatu yang bisa dikatakan berbeda namun bersamamu membuatku lebih dapat menjadi diriku.
Kau dan aku adalah 2 sosok manusia yang memiliki pendapat, kekerasan hati, hal-hal yang tidak dapat dilepaskan, dan kebodohan yang sama.
Hari itu aku merasakan hal yang berbeda pada saat bersamamu, dimataku kau bukan lagi sesosok kakak yang baik hati...entah mengapa namun aku merasa itu mungkin menyenangkan. Setelah 2 tahun bersama tetapi entah mengapa kita baru merasakan ini. Aku senang tapi aku selalu meyakinkan hatiku untuk tidak terlena pada ini semua. Karena aku sudah tidak mau lagi terjebak dalam cinta, entah dengan siapapun itu. Namun itu bukan berarti aku tidak pernah menjalani hubungan special dengan seorang lelaki. Karna sejujurnya dibanding wanita lainnya mungkin aku sudah dapat dikategorikan wanita yang memiliki banyak lelaki disekitarku.
Banyak orang mengatakan aku sangat mempermainkan cinta dan hati seorang manusia. Namun sejujurnya itu bukanlah maksud hatiku sebenarnya, aku hanya sulit untuk dapat mencintai seseorang dan hidup hanya dengan seorang lelaki. Ini semua karna aku memiliki sebuah alasan pahit yang tak akan pernah bisa kulupakan.
Waktu itu hujan turun bagai seseorang yang sedang menangis dengan sedihnya, namun hatiku seperti mengalami perbedaan dengan dunia diluar sana yang sedang diguyur air. Saat itu aku merasa sangat bahagia entah mengapa, aku sendiri tidak tau secara pasti. Saat hujan reda suasana rumahku menjadi sangat sepi, tidak ada lagi suara gemuruh hujan yang dapat meramaikan suasana rumah ini yang seperti sudah mati. Namun tepat pada jam 20.00 kau datang dengan mawar putih ditanganmu kau ucapkan cinta yang tak pernah kubayangkan sebelumnya. Tanpa berfikir panjang lagi kukatakan iya pada semuanya. Saat itu yang kufikirkan adalah mungkin ini dapat menjadi sebuah permainan cinta yang lebih menyenangkan dari sebelumnya karna orang yang sekarang menjadi kekasihku adalah orang yang mengetahui semua tentang diriku.
Setelah sebulan ku jalani semua ini, semuanya memang terasa menyenangkan namun aku selalu merasa hubungan ini tidak wajar terlepas dari semua permainan cintaku. Mengapa kukatakan demikian karena aku tidak mengerti apa yang kau fikirkan bahkan aku tidak mengerti tentang fikiranku sendiri.
Kau dan aku sama-sama orang yang mungkin belum mengerti akan arti cinta, sekarang aku tau kau juga hanya menjalani ini semua seperti permainan, dan aku merasa ini seperti persaingan cinta yang tak dapat dimengerti siapapun. Kita memang menjalani hubungan ini sebagai sepasang kekasih namun dibalik semua itu ada rahasia yang kita berdua sama-sama tahu yaitu kau dan aku berhubungan dengan orang lain, walaupun mereka tak mempunyai status apapun tetapi diantara kau dan aku tak ada satupun yang rela melepaskan lelaki ataupun wanita yang ada didekat kita.
Mungkin terutama aku, karna sejujurnya aku tak pernah rela kau hanya menjadi satu-satunya pria yang ada disampingku. Aku ingin semua menjadi milikku walaupun aku tau aku adalah seorang wanita egois yang bodoh dan selalu terperangkap dalam pemainan cinta yang kubuat sendiri. Aku tak mau melepaskan semua lelaki yang ada di dekatku karna mereka penting bagiku walaupun mereka tidak berarti bagiku sebenarnya.
Aku tau, kau tau semua tentangku termasuk siapa saja lelaki yang ada disampingku dan begitu pula denganku, aku tau semua wanita yang ada didekatmu walaupun mereka memang bukan kekasihmu. Ini memang hubungan dan permainan yang sangat rumit.
Kita sama-sama tau namun kita sama-sama pura-pura tidak tau, kau dan aku selalu berada dalam tempat yang dapat dikatakan bukan tempat dengan jarak yang jauh, tapi kau tau aku selalu merasa hati kitalah yang jauh. Aku selalu merasa dalam hati hubungan kita ini adalah palsu namun tak ada hal yang kita dapat lakukan walaupun kita sudah memikirkan itu beberapa kali.
Bagiku kau kakak dan kekasih saat ini. Namun kurasa aku lebih memilikimu ketika kau menjadi kakakku bukan kekasihku. Terkadang aku merasa rindu saat kau menjadikanku adik kecil yang harus selalu kau lindungi bukan sebagai kekasih yang harus kau cintai.
Walaupun kau selalu mengatakan kata-kata manis, tapi aku selalu mempertanyakan ketulusanmu. Aku selalu merasa para lelaki lain yang ada didekatku walaupun mereka bukan kekasihku namun kata-kata manis yang mereka katakan, aku tau itu dari hati mereka. Tidak seperti dirimu yang selalu membuatku bingung namun aku tau, aku menikmati semua ini dengan perasaan yang bahagia sebenarnya. Walaupun ini semua terasa aneh namun kau tetap mebuatku merasa nyaman berada didekatmu.
Namun aku merasakan hal yang berbeda pada saat itu.......saat aku melihat sesuatu yang membuat hatiku bimbang...
Siang itu aku sedang berjalan-jalan dengan teman-temanku, seperti remaja biasanya kami melewatkan waktu dengan bersenang-senang, namun ketika itu aku seperti melihat bayangan seorang lelaki yang sangat kukenali tapi aku tak menghiraukannya pada saat itu. Tapi takdirlah yang memutuskan aku memang harus melihat semua itu dengan mata kepalaku. Kau sedang bergandengan tangan dengan seorang wanita cantik disebelahmu. Aku hanya bisa berdiri terpaku pada saat itu entah apa yang kurasakan, aku hanya menyesal mengapa aku harus melihatnya. Semakin lama kau semakin berjalan ke arahku, cukup lama kau menyadari aku sedang menatapmu, ketika kau lihat pandanganku yang kosong kau tiba-tiba diam terpaku sepertiku, tak ada satu patah katapun yang keluar dari kau dan aku. Kita saling berpandangan satu sama lain dengan rasa keterkejutan yang sama.
Saat itu temanku berkata “apa kau baik-baik saja? Ayo kita pergi dari sini dari pada harus bertemu lelaki yang tak tau diri!!!” mendengar perkataan temanku itu aku merasa seperti ada sesuatu yang menghentakan jantungku. Namun sebelum berjalan pergi kuputuskan untuk menyikapi ini dengan berfikiran dewasa karna aku tau aku tak pantas untuk marah atau melakukan apapun padanya. Jadi saat itu aku hanya tersenyum padanya dan mengatakan “ sudahlah...kita lanjutkan saja kesenangan hari ini, bagaimana?”. Lalu aku berjalan pergi, saat itu kuputuskan untuk hanya bersenang-senang dengan teman-temanku.
Hari ini pun terasa sangat cepat, aku dan teman-temanku berpisah untuk pulang, namun tiba-tiba ada seseorang yang menarik tanganku. “kau mau kuantar pulang? Kurasa tidak baik wanita pulang sendiri malam-malam begini”.
“yah....mungkin itu menyenangkan” ku katakan itu sambil tersenyum
“bodoh....tidak cukupkah kita sama-sama berpura-pura tentang segala hal yang kita ketahui, apa kau masih ingin melanjutkan kebohongan ini, mengapa? Aku lebih suka kau marah dan melampiaskan semuanya padaku. Mengapa kau harus tersenyum? Mengapa?
Lampiaskan semuanya padaku....kumohon jangan simpan itu sendiri, katakan...katakan semua isi hatimu sekarang ini!!!”
Lampiaskan semuanya padaku....kumohon jangan simpan itu sendiri, katakan...katakan semua isi hatimu sekarang ini!!!”
“marah? Apa kau fikir aku pantas untuk marah? Aku sendiri saja merasa aku tidak pantas untuk marah, kau tau hal yang kau lakukan saat ini, aku juga sering melakukannya dengan lelaki lain, aku yakin kau tau hal itu begitu juga denganmu bukan? Hari ini bukan yang pertama kali kan kau melakukan ini? Kau mau tau isi hatiku? Saat ini aku merasa terjebak dalam semua ini..aku merasa tak bisa melakukan apapun, untuk marahpun aku tidak bisa, aku hanya menyesal mengapa aku harus melihatmu lebih dulu..mengapa tidak kau yang melihatku lebih dulu dan lalu kau dapat melarikan diri dari pandanganku... sekarang kau sudah tau bukan?” sambil setengah berteriak dan dengan air mata yang tak bisa berhenti untuk mengalir kukatakan itu semua.
“marah lah bila kau ingin jangan tahan itu semua” lalu kau memelukku dan mendekapku sangat erat. Namun kucoba untuk melepaskan diri darimu karna aku tahu ini semua salah. SALAH BESAR
“pergilah...bahagialah dan lupakan ini semua, kembalilah hanya menjadi kakakku”
“tidak....mungkin kau berfikir aku tak mencintaimu namun kau salah! terlepas dalam semua keganjilan hubungan kita...namun aku benar-benar mencintaimu dari dalam hatiku karna itulah aku hanya dekat dengan banyak wanita namun tidak menjadikan mereka kekasihku”
“aku mengerti...mungkin sangat mengerti, kau tau tidak ada seorangpun yang salah dalam hubungan kita ini, karna kita itu sama bahkan sangat mirip “
“karna itu...kembalilah dan kita perbaiki semuanya kita mulai semua ini dari awal lagi”
“tidak...itu hanya akan membuat kita menjadi serba salah, kumohon kembalilah menjadi kakakku, kakak yang kusayangi dan menyayangiku, kakak yang selalu menjaga dan melindungiku, aku harap kau akan selalu bahagia....temukanlah wanita yang baik untuk menjadi pendampinngmu”
Terakhir kusunggingkan senyum terbaikku padanya, kuberjalan pergi dan meniggalkannya sendiri berdiri seperti patung. Namun dalam hatiku aku berharap kita akan kembali bersama suatu saat nanti ketika semuanya telah berubah.
Satu hal yang kusesali dari perpisahan ini adalah aku tak pernah mengatakan aku mencintaimu, lucu memang, kita benar-benar sama dalam hal mencintai sekalipun. Walaupun banyak lelaki di dekatku tapi aku baru menyadari kau adalah orang yang selalu ada dihatiku semenjak kau menjadi kakaku.
“AKU MENCINTAIMU SEBAGAI KAKAK DAN KEKASIHKU”
By: Sari Kumala Siregar

Tidak ada komentar:
Posting Komentar